
5 Tren Kuliner Global
5 Tren Kuliner Global yang Juga Melanda Indonesia, dari Menu Minim Sampah sampai Ramen Ikan Kembung
Perkembangan Industri Kuliner di Indonesia
Industri kuliner di Indonesia terus berkembang pesat dengan perkiraan peningkatan sebesar 10% pada 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh inovasi teknologi, perubahan preferensi konsumen, serta tren kuliner global yang masuk ke pasar lokal. Untuk menghadapi persaingan ketat, para pelaku usaha kuliner harus terus beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan.
Unilever Food Solutions (UFS) menghadirkan panduan tren kuliner bernama Future Menu 2024, yang dirancang untuk membantu pemilik bisnis di sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (HORECA) memahami tren terbaru. Dari delapan tren kuliner global yang diidentifikasi UFS, lima di antaranya sangat relevan dengan budaya kuliner Indonesia.

5 Tren Kuliner Global yang Juga Melanda Indonesia, dari Menu Minim Sampah sampai Ramen Ikan Kembung
1. Flavor Shock: Sensasi Rasa yang Tak Terduga
Tren ini mengedepankan eksplorasi rasa yang mengejutkan dengan mengombinasikan bahan yang tak biasa. Konsumen Indonesia kini lebih tertarik dengan pengalaman kuliner yang kompleks dan berkesan. Hal ini terlihat dari bagaimana generasi muda membagikan pengalaman kuliner mereka di media sosial, menciptakan tren viral yang menarik secara rasa dan visual.
Salah satu contoh kreasi inspiratif dari tren ini adalah Iga Bakar Betutu. Hidangan ini menggabungkan cita rasa rempah khas betutu Bali dengan teknik memasak ala barat. Iga bakar dimarinasi dengan bumbu betutu yang kaya rasa, kemudian dipadukan dengan sambal tomat, nanas muda, jeruk bali, dan cabai. Kombinasi ini menciptakan pengalaman rasa yang unik dan menggugah selera.
2. Low-Waste Menu: Mengurangi Sampah Makanan
Tren ini mendorong pemanfaatan bahan makanan secara maksimal untuk menciptakan hidangan yang lezat dan berkelanjutan. Pengurangan limbah pangan sebenarnya sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia, seperti dalam hidangan sop kaki kambing, soto babat, dan sop balungan.
Salah satu kreasi modern dari tren ini adalah Sop Ikan Kuah Putih. Hidangan ini memanfaatkan seluruh bagian ikan kakap, mulai dari tulang yang diolah menjadi cream soup yang creamy dan gurih, hingga pempek lenjer ikan kakap dan kulit ikan kakap goreng yang renyah. Dengan cara ini, hampir tidak ada bagian yang terbuang, menjadikannya contoh terbaik dari konsep menu minim sampah.
3. Nostalgic Comfort: Hidangan Klasik dengan Sentuhan Modern
Tren ini menghadirkan makanan klasik favorit dalam format yang lebih inovatif tanpa mengubah rasa autentiknya. Konsumen saat ini mencari pengalaman kuliner yang membawa nostalgia, tetapi dengan tampilan dan teknik penyajian yang lebih modern.
Salah satu contoh menu dalam tren ini adalah Ubi Ungu Brulee. Jika biasanya ubi ungu dikukus atau digoreng, kali ini diolah dengan teknik creme brulee dan dipanggang, lalu diberi topping Crème Brulee Salted Egg. Lapisan karamel yang renyah dipadukan dengan tekstur lembut ubi ungu menghasilkan perpaduan rasa asin dan manis yang menggugah selera.
4. Social Eats: Makanan yang Cocok untuk Kebersamaan
Di Indonesia, konsep makan bersama sudah menjadi bagian dari budaya. Tren ini menekankan pada hidangan yang mudah dibagikan dan cocok untuk dinikmati dalam suasana santai dan kebersamaan10 Resep Masakan Indonesia Sehari-hari yang Enak dan Sederhana
Salah satu contoh menu yang sesuai dengan tren ini adalah Cireng Bumbu Soto. Cireng yang renyah di luar dan kenyal di dalam dipadukan dengan bumbu soto gurih, lalu disajikan dengan saus kacang pedas serta taburan koya kacang. Hidangan ini menciptakan kombinasi rasa dan tekstur yang unik, sekaligus cocok untuk dinikmati bersama.
5. Feel Good Food: Makanan Lezat yang Sehat
Saat ini, konsumen tidak hanya menginginkan makanan yang lezat, tetapi juga sehat. Tren Feel Good Food mengedepankan hidangan yang bergizi tanpa mengorbankan cita rasa.
Salah satu contoh menu yang populer dalam tren ini adalah Fish Collagen Ramen. Hidangan ramen ini dibuat dengan kaldu kolagen dari ikan kembung yang kaya Omega-3, dipadukan dengan mie soba sebagai alternatif bebas gluten. Kuahnya dimasak dengan berbagai rempah lokal yang menghasilkan cita rasa asam, pedas, dan umami, sekaligus memberikan manfaat kesehatan.
Dampak Tren Kuliner terhadap Industri F&B di Indonesia
Menurut Chef Andry Susanto, pemilik jaringan restoran Oma Elly, tren kuliner di Indonesia terus berkembang seiring meningkatnya ekspektasi konsumen. “Di era digital ini, banyak content creator yang berperan sebagai food reviewer, membantu mengedukasi konsumen tentang makanan berkualitas,” ujarnya.
“Konsumen saat ini sudah sangat kritis dan menuntut sajian bertaraf internasional. Oleh sebab itu, kami sebagai chef dan pelaku bisnis harus terus meningkatkan kualitas karena selera konsumen akan terus berubah,” tambahnya.
Selain itu, laporan Future Menu 2024 juga melibatkan lebih dari 1.600 chef profesional dan didukung oleh analisis data dari Kantar dan Firmenich. Dengan meneliti lebih dari 56.000 kata kunci dan 2 miliar pencarian di 21 negara, laporan ini memberikan gambaran akurat tentang preferensi konsumen global dan bagaimana tren ini dapat diterapkan di Indonesia.
5 Tren Kuliner Global yang Juga Melanda Indonesia, dari Menu Minim Sampah sampai Ramen Ikan Kembung
Tren kuliner global terus berkembang dan memberikan pengaruh besar terhadap industri makanan di Indonesia. Lima tren utama yang diidentifikasi dalam Future Menu 2024 menunjukkan bahwa konsumen semakin mencari pengalaman kuliner yang unik, lezat, sehat, dan berkelanjutan.
Para pelaku bisnis di sektor F&B harus siap beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dengan memahami tren seperti Flavor Shock, Low-Waste Menu, Nostalgic Comfort, Social Eats, dan Feel Good Food, pelaku usaha dapat menciptakan menu yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen modern.
Dengan inovasi dan kreativitas, tren ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri kuliner Indonesia untuk terus berkembang dan dikenal di kancah global.