
Deretan Wisata Kuliner Solo Yang Menarik Dicoba Saat Libur 2025 merupakan salah satu kota budaya di Indonesia yang tak hanya kaya akan sejarah dan tradisi Jawa, tetapi juga terkenal sebagai surga kuliner yang menggoda selera.
Menyambut momen libur Iduladha 2025, Solo menjadi destinasi menarik untuk menikmati wisata kuliner yang autentik dan legendaris.
Menurut informasi resmi dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Solo menawarkan pengalaman wisata yang menyatu antara keindahan arsitektur Jawa, kesenian klasik, serta kekayaan rasa yang tersaji dalam beragam hidangan khas.
Makanan tradisional di kota ini tidak sekadar menjadi pemenuh kebutuhan jasmani, melainkan juga menjadi bagian dari identitas budaya yang terus dijaga kelestariannya.
Bagi para wisatawan yang berencana menghabiskan masa liburan di Solo, khususnya pada perayaan Hari Raya Iduladha tahun ini, berikut beberapa rekomendasi kuliner yang wajib dicoba selama berada di kota yang dikenal dengan julukan “Spirit of Java” tersebut.
Deretan Wisata Kuliner Solo Yang Menarik Dicoba
1. Timlo Solo: Sup Khas dengan Isian Istimewa
Timlo Solo merupakan salah satu ikon kuliner dari kota ini yang menyajikan harmoni rasa dalam satu mangkuk. Hidangan ini berupa sup berkuah bening dengan cita rasa gurih dan ringan.
Di dalamnya terdapat berbagai bahan pelengkap seperti sosis Solo (sosis khas lokal yang berbeda dari sosis barat), potongan daging ayam, telur pindang, serta hati dan ampela ayam.
Keistimewaan Timlo terletak pada kaldunya yang dimasak dari rebusan tulang ayam, memberikan rasa yang mendalam namun tetap ringan.
Timlo sangat cocok disantap saat pagi atau malam hari, terlebih ketika cuaca sedang sejuk. Salah satu tempat paling terkenal yang menyajikan Timlo Solo adalah Timlo Sastro di kawasan Pasar Gede.
2. Serabi Notosuman: Camilan Tradisional yang Melekat di Hati
Bagi pencinta kudapan manis, Serabi Notosuman menjadi pilihan yang tidak boleh dilewatkan. Kue tradisional ini terbuat dari campuran tepung beras dan santan, yang kemudian dimasak di atas tungku kecil secara tradisional. Hasilnya adalah kue yang memiliki tekstur lembut dan bagian pinggir yang renyah, memberikan kontras yang menyenangkan di setiap gigitan.
Serabi ini tersedia dalam dua varian, yakni polos dan yang diberi tambahan topping seperti cokelat atau keju. Meskipun tampilannya sederhana, rasa dari Serabi Notosuman telah menjadikannya camilan legendaris di Solo yang kerap dijadikan oleh-oleh oleh wisatawan.
3. Sate Buntel: Inovasi Lezat dari Daging Kambing
Saat libur Iduladha, makanan berbahan dasar daging kambing menjadi sajian yang lumrah ditemui. Di Solo, terdapat olahan khas kambing yang unik dan menggugah selera, yakni Sate Buntel.
Sate ini berbeda dari sate pada umumnya karena menggunakan daging kambing cincang yang telah dibumbui, kemudian dibungkus dengan lapisan lemak kambing sebelum dibakar di atas arang.
Proses pembakaran ini menghasilkan aroma smokey yang khas dan menjadikan dagingnya tetap lembut dan juicy. Lemak pembungkus akan meleleh saat dimasak, memberikan rasa gurih yang mendalam.
Sate Buntel biasanya disajikan dengan sambal kecap dan irisan tomat serta bawang merah, menambah kenikmatan saat disantap.
4. Selat Solo: Adaptasi Makanan Barat dengan Rasa Nusantara
Selat Solo merupakan hidangan yang menunjukkan bagaimana masyarakat Solo mampu mengadaptasi makanan asing ke dalam cita rasa lokal.
Terinspirasi dari bistik Eropa, Selat Solo adalah olahan daging sapi yang dimasak dalam kuah manis berbahan dasar kecap, disajikan bersama sayuran rebus seperti wortel, kentang, buncis, dan tak ketinggalan telur rebus sebagai pelengkap.
Rasa manis pada kuah Selat Solo merupakan ciri khas masakan Jawa Tengah, yang berpadu sempurna dengan kelembutan daging sapi.
Penampilan hidangan ini memang menyerupai bistik, namun cita rasanya sangat khas Indonesia. Selat Solo sangat cocok bagi mereka yang ingin merasakan makanan yang ringan namun tetap berkelas dalam penyajiannya.
5. Nasi Liwet: Hidangan Penuh Makna
Tak lengkap rasanya membicarakan kuliner Solo tanpa menyebut Nasi Liwet. Makanan ini merupakan salah satu hidangan tradisional yang sering disajikan dalam berbagai acara keluarga maupun kegiatan budaya.
Nasi Liwet terdiri dari nasi gurih yang dimasak dengan santan, disajikan dengan suwiran ayam, labu siam, telur rebus, sambal goreng, dan areh (saus kental dari santan).
Keunikan Nasi Liwet bukan hanya pada rasa dan komponennya, tetapi juga dalam cara penyajiannya. Di beberapa tempat, nasi ini disajikan menggunakan daun pisang sebagai alas, memberikan aroma khas yang menggugah selera. Sentuhan lokal inilah yang menjadikan Nasi Liwet sebagai salah satu menu favorit, baik di kalangan warga lokal maupun wisatawan.
Baca Juga : Tiga Rekomendasi Makanan Enak Di Wates Beserta Tempatnya