
Lima Makanan Cegah Stroke Menurut Ahli Gizi Dan Sangat Ampuh dengan pola konsumsi harian Makanan dengan kandungan lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, serta kadar natrium tinggi dapat memicu peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah, yang pada akhirnya menjadi faktor risiko utama terjadinya stroke.
Mengingat bahwa stroke merupakan gangguan yang melibatkan pembuluh darah otak, pemilihan makanan yang sehat dan seimbang menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan memastikan kelancaran aliran darah ke otak.
Berikut ini adalah sejumlah jenis makanan yang berdasarkan berbagai penelitian dinilai efektif dalam membantu menurunkan risiko stroke, sebagaimana dilansir dari sumber nutrisi terpercaya Eating Well:
Lima Makanan Cegah Stroke Menurut Ahli Gizi
-
Ikan Salmon dan Sumber Omega-3
Mengonsumsi ikan yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3, seperti salmon, tuna, dan makarel, terbukti dapat mengurangi risiko terjadinya stroke.
Ikan-ikan ini tidak hanya merupakan sumber lemak sehat, tetapi juga kaya akan vitamin B6 dan B12.
Tiga ons salmon yang dimasak mampu memenuhi sekitar 23% kebutuhan harian vitamin B6 dan lebih dari 100% kebutuhan vitamin B12.
Vitamin B diketahui berperan dalam menurunkan kadar homosistein dalam darah, yaitu senyawa yang jika dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular termasuk stroke.
Oleh karena itu, menambahkan menu ikan panggang secara rutin ke dalam pola makan dapat menjadi langkah pencegahan yang strategis.
-
Kopi sebagai Sumber Antioksidan
Kopi, minuman yang lazim dikonsumsi di pagi hari, ternyata memiliki manfaat kesehatan dalam konteks pencegahan stroke.
Selain kafein, kopi mengandung polifenol dalam jumlah signifikan, seperti asam klorogenat yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Ahli gizi Amy Brownstein menjelaskan bahwa konsumsi kopi sebaiknya dilakukan tanpa tambahan pemanis berlebihan, karena konsumsi gula tambahan yang tinggi justru dapat meningkatkan risiko stroke.
Menjadikan kopi sebagai bagian dari rutinitas harian, dengan porsi yang moderat dan tanpa gula berlebih, dapat memberikan efek protektif terhadap kesehatan kardiovaskular.
-
Bayam dan Sayuran Hijau
Bayam merupakan salah satu sayuran yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan otak. Kandungan folat dan magnesium dalam bayam berperan penting dalam memperlancar aliran darah ke otak.
Setengah mangkuk bayam yang dimasak sudah cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan harian dua mikronutrien penting tersebut.
Studi menunjukkan bahwa asupan folat tinggi dari makanan dapat menurunkan kejadian stroke hingga 17%.
Sementara itu, asupan magnesium dalam jumlah minimal 18,5 mg per 100 kalori makanan per hari berasosiasi dengan penurunan risiko stroke sebesar 40% dibandingkan dengan individu yang hanya mengonsumsi 12 mg per 100 kalori per hari.
-
Kacang Arab (Chickpea)
Kacang Arab atau chickpea, merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi, termasuk vitamin B6. Kandungan ini sangat penting dalam membantu menurunkan kadar homosistein dalam darah.
Selain membantu mengurangi risiko stroke, chickpea juga memberikan manfaat tambahan seperti pengendalian kadar gula darah, membantu menurunkan berat badan, dan bertindak sebagai antioksidan alami.
Kacang ini juga merupakan sumber protein nabati yang kaya serat, menjadikannya makanan ideal untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
-
Produk Olahan Kedelai: Tempe dan Tahu
Makanan berbasis kedelai seperti tempe, tahu, dan edamame dikenal luas memiliki manfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan serat serta lemak sehat dalam kedelai.
Protein dari kacang kedelai juga diketahui membantu menurunkan tekanan darah secara alami.
Senyawa seperti isoflavon dan fitoestrogen dalam kedelai dapat merelaksasi pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah secara keseluruhan.
Menurut Brownstein, protein kedelai memberikan efek positif terhadap sistem peredaran darah dan dapat dijadikan pilihan utama sebagai sumber protein nabati dalam pola makan harian.
Dengan mempertimbangkan berbagai penelitian dan bukti ilmiah tersebut, jelas bahwa pola makan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap risiko stroke.
Baca Juga : Deretan Wisata Kuliner Solo Yang Menarik Dicoba Saat Libur 2025
Mengintegrasikan makanan-makanan yang kaya akan nutrisi pelindung pembuluh darah seperti yang telah disebutkan di atas ke dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi salah satu strategi efektif dalam upaya pencegahan penyakit stroke.
Selain itu, penting pula untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan, seperti rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, menghindari stres berlebihan, serta tidak merokok.
Konsultasi berkala dengan tenaga medis atau ahli gizi juga sangat dianjurkan untuk memantau kesehatan dan menyesuaikan pola makan sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.
Dengan menerapkan pendekatan preventif melalui asupan nutrisi yang tepat, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan otak dan sistem kardiovaskular, serta mengurangi beban penyakit tidak menular yang masih menjadi tantangan utama dalam sistem kesehatan nasional.