Bolehkah Panaskan Masakan Daging Berulang? Ini Penjelasan Ahli
Bolehkah Panaskan Masakan Daging Berulang? Ini Penjelasan Ahli
Memanaskan makanan sisa merupakan hal yang lumrah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Praktik ini dianggap praktis dan menghindari pemborosan.
Salah satu jenis makanan yang sering dipanaskan ulang adalah masakan berbahan dasar daging. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah aman memanaskan masakan daging berulang kali? Apa dampaknya terhadap nutrisi dan kesehatan?
Untuk menjawabnya, para ahli gizi dan keamanan pangan memberikan panduan berdasarkan penelitian dan standar kesehatan yang berlaku.
Bolehkah Panaskan Masakan Daging Berulang? Ini Penjelasan Ahli
Daging, baik itu sapi, ayam, kambing, maupun jenis lainnya, memiliki kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi. Komposisi inilah yang membuat daging sensitif terhadap perubahan suhu, terutama dalam proses pemanasan ulang. Ketika daging dimasak dan kemudian didinginkan, bakteri tertentu bisa berkembang jika penyimpanan tidak dilakukan dengan benar.
Proses pemanasan ulang dapat membunuh sebagian bakteri, namun jika dilakukan berulang kali, kualitas dan keamanan makanan bisa terganggu. Menurut ahli, setiap kali makanan dipanaskan ulang, struktur kimiawi dalam daging berubah. Hal ini dapat mempengaruhi rasa, tekstur, bahkan nilai gizinya.
Penurunan Nilai Gizi pada Pemanasan Berulang
Salah satu kekhawatiran terbesar dari memanaskan masakan daging berulang adalah hilangnya kandungan gizi. Menurut pakar gizi, nutrisi seperti protein, vitamin B, dan zat besi bisa berkurang ketika daging dipanaskan berkali-kali. Terlebih lagi, proses pemanasan yang terlalu lama dan suhu yang terlalu tinggi dapat merusak asam amino dalam protein, sehingga tidak lagi bermanfaat secara optimal bagi tubuh.
Vitamin B12, misalnya, sangat rentan terhadap panas. Jika Anda memanaskan ulang daging lebih dari satu kali, kandungan vitamin ini dapat menurun drastis. Padahal, vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf.
Risiko Keamanan Pangan
Aspek lain yang tak kalah penting adalah risiko keracunan makanan. Daging yang telah dimasak lalu didiamkan terlalu lama pada suhu ruang berisiko tinggi menjadi tempat berkembang biak bakteri seperti Salmonella dan Clostridium perfringens. Jika kemudian daging ini dipanaskan ulang dengan suhu tidak merata, bakteri tersebut bisa bertahan dan menyebabkan gangguan pencernaan serius.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan World Health Organization (WHO) menyarankan agar makanan yang sudah dimasak tidak dipanaskan lebih dari satu kali. Jika ingin menyimpan makanan sisa, simpanlah dalam wadah tertutup dan dinginkan di dalam kulkas dalam waktu maksimal dua jam setelah dimasak.
Tips Aman Memanaskan Daging
Jika Anda tetap ingin memanaskan masakan daging, ada beberapa tips dari ahli yang bisa diikuti agar tetap aman dan bernutrisi:
Panaskan hanya sekali: Usahakan hanya memanaskan satu kali dan dalam jumlah yang akan langsung dikonsumsi.
Gunakan suhu tinggi dan merata: Pastikan suhu pemanasan mencapai setidaknya 75°C secara merata di seluruh bagian daging.
Jangan biarkan terlalu lama di suhu ruang: Jangan diamkan makanan matang lebih dari dua jam di suhu ruang sebelum disimpan kembali.
Gunakan wadah bersih dan tertutup: Simpan makanan dalam wadah tertutup di dalam kulkas dan hindari kontaminasi silang dengan makanan mentah.
Jangan panaskan dalam waktu lama: Pemanasan terlalu lama justru dapat merusak kandungan nutrisi dan membuat daging menjadi keras.
Alternatif Mengelola Sisa Makanan
Untuk menghindari pemanasan berulang, salah satu solusi yang disarankan adalah membagi makanan dalam porsi kecil sebelum disimpan. Dengan begitu, Anda hanya perlu memanaskan porsi yang akan dikonsumsi, bukan seluruh masakan. Ini membantu menjaga cita rasa, tekstur, serta kandungan gizinya.
Anda juga bisa mengolah ulang masakan daging menjadi menu baru, misalnya nasi goreng daging, tumisan, atau sup, asalkan hanya dipanaskan satu kali setelah diolah kembali.
Kesimpulan
Memanaskan masakan daging berulang kali tidak disarankan oleh para ahli. Selain mengurangi nilai gizi, tindakan ini juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan akibat kontaminasi bakteri. Untuk menjaga kesehatan dan keamanan pangan, sebaiknya panaskan makanan hanya sekali dan simpan sisa makanan dengan benar. Dengan mengikuti panduan dari ahli, Anda tetap bisa menikmati makanan lezat tanpa mengorbankan nutrisi dan keselamatan keluarga.
Baca juga: Resep Almond Creme Croissant, Pendamping Lezat Menyeruput Kopi
