
Resep Camilan Sunda Noga Bubur Lemu, dan Buras Oncom Pedas
Resep Camilan Sunda Noga Bubur Lemu, dan Buras Oncom Pedas
Kuliner Sunda selalu menawarkan kekayaan rasa yang unik dan menggoda. Tak hanya terkenal dengan makanan berat seperti
nasi timbel dan karedok, masyarakat Sunda juga memiliki beragam camilan tradisional yang menggugah selera.
Di antaranya adalah Noga, Bubur Lemu, dan Buras Oncom Pedas.
Ketiga camilan ini bukan hanya enak, tetapi juga mengandung nilai budaya yang kuat dan cocok disajikan sebagai teman minum teh atau kopi.
Yuk, simak resep dan cara membuat ketiganya agar bisa dinikmati bersama keluarga di rumah!
Resep Camilan Sunda Noga Bubur Lemu, dan Buras Oncom Pedas
Noga adalah camilan manis khas Sunda yang terbuat dari kacang tanah dan gula merah.
Sekilas mirip dengan permen kacang, tetapi Noga memiliki tekstur lebih renyah dan rasa khas yang berbeda.
Bahan-bahan:
-
250 gram kacang tanah, sangrai dan kupas kulitnya
-
200 gram gula merah, serut halus
-
1 sendok makan margarin
-
2 sendok makan air
-
Sejumput garam
Cara Membuat:
-
Siapkan wajan, panaskan gula merah dengan sedikit air sampai larut.
-
Masukkan kacang tanah, aduk rata dan biarkan gula mengental.
-
Tambahkan margarin dan garam, aduk cepat agar kacang terbalut sempurna.
-
Siapkan loyang yang dialasi plastik atau daun pisang, tuang adonan dan ratakan.
-
Setelah agak dingin, potong-potong sesuai selera dan simpan dalam toples kedap udara.
Tips: Untuk rasa yang lebih legit, gunakan gula merah murni dari aren. Jangan terlalu lama memasak gula agar tidak pahit.
Bubur Lemu: Gurih Lembut yang Mengenyangkan
Bubur Lemu adalah bubur nasi khas Sunda yang dimasak hingga sangat lembut dengan santan, disajikan bersama sambal oncom atau lauk lainnya.
Camilan ini cocok untuk sarapan ringan atau teman minum teh saat sore hari.
Bahan-bahan Bubur:
-
1 gelas beras putih
-
5 gelas air
-
200 ml santan kental
-
Garam secukupnya
-
Daun salam dan serai (opsional untuk aroma)
Bahan Sambal Oncom:
-
1 papan oncom, haluskan
-
5 cabai rawit
-
3 cabai merah keriting
-
2 siung bawang putih
-
3 siung bawang merah
-
Garam dan gula secukupnya
Cara Membuat:
-
Masak beras dengan air, aduk terus hingga menjadi bubur lembut.
-
Masukkan santan, daun salam, dan sedikit garam, aduk rata dan masak hingga mengental sempurna.
-
Untuk sambal oncom, haluskan semua bumbu dan tumis hingga harum.
-
Masukkan oncom, aduk rata dan masak sampai matang.
-
Sajikan bubur lemu hangat dengan sambal oncom di atasnya.
Catatan: Bubur ini juga nikmat disajikan dengan kerupuk, daun kemangi, atau irisan tahu goreng sebagai pelengkap.
Buras Oncom Pedas: Rasa Gurih Pedas dalam Balutan Daun Pisang
Buras atau burasa dikenal sebagai makanan khas Sulawesi Selatan, tetapi telah diadopsi dan dimodifikasi dalam berbagai bentuk di Jawa Barat.
Versi Sunda dari buras menggunakan isian oncom pedas yang dibungkus daun pisang dan dikukus hingga wangi dan gurih.
Bahan-bahan Kulit Buras:
-
300 gram beras, rendam 2 jam
-
200 ml santan encer
-
Sejumput garam
Bahan Isian Oncom Pedas:
-
1 papan oncom, bakar dan haluskan
-
3 cabai merah besar
-
5 cabai rawit
-
2 siung bawang putih
-
3 siung bawang merah
-
1 batang daun bawang, iris halus
-
Garam, gula, dan penyedap secukupnya
Cara Membuat:
-
Kukus beras setengah matang, lalu siram dengan santan yang diberi garam. Aduk dan kukus kembali hingga matang sempurna.
-
Haluskan bumbu dan tumis, kemudian masukkan oncom dan daun bawang. Masak hingga matang dan harum.
-
Ambil selembar daun pisang, letakkan nasi kukus, beri isian oncom di tengah, lalu bungkus dan ikat dengan tali rafia.
-
Kukus kembali selama 20-30 menit agar rasa menyatu.
Tips: Gunakan daun pisang muda agar aroma lebih harum dan tidak mudah sobek saat dibungkus.
Baca juga:Lima Makanan Cegah Stroke Menurut Ahli Gizi Dan Sangat Ampuh
Kesimpulan: Tradisi dalam Setiap Gigitannya
Ketiga resep camilan Sunda ini mencerminkan warisan kuliner yang kaya dan sederhana, namun penuh rasa.
Dari manisnya Noga, gurih lembutnya Bubur Lemu, hingga pedas mantapnya Buras Oncom, semuanya memiliki tempat tersendiri di hati pecinta kuliner tradisional.
Tak hanya mudah dibuat, camilan-camilan ini juga cocok untuk berbagai kesempatan — mulai dari acara keluarga, arisan, hingga sekadar teman santai di sore hari.
Dengan membuat dan menikmati camilan khas daerah seperti ini, kita turut melestarikan kekayaan budaya kuliner Nusantara.