
8 Tren Kuliner Global di Masa Depan yang Tak Sekadar Mengenyangkan
8 Tren Kuliner Global di Masa Depan yang Tak Sekadar Mengenyangkan
Seperti Apa Masa Depan Industri Kuliner?
Setiap hari, manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kuliner bukan hanya tentang mengenyangkan perut, tetapi juga tentang pengalaman, nilai budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup, industri kuliner terus mengalami inovasi. Pertanyaannya, makanan seperti apa yang akan mendominasi pasar di masa mendatang?

Unilever Food Solutions (UFS), sebuah jenama layanan makanan profesional, telah merangkum
8 Tren Kuliner Global di Masa Depan yang Tak Sekadar Mengenyangkan
Laporan ini didasarkan pada data global serta masukan dari para chef dan pakar industri makanan. Tren ini akan diperkenalkan lebih dalam dalam ajang Worldchefs Congress & Expo 2024 pada 21 Oktober 2024 di Marina Bay Sands, Singapura.
1. Pengalaman Kuliner yang Multisensori
Di masa depan, pengalaman makan tidak hanya tentang rasa. Penikmat kuliner menginginkan kejutan dan tantangan bagi setiap indera mereka. Dengan dunia yang semakin penuh dengan stimulasi digital, orang-orang kini mencari makanan yang lebih dari sekadar lezat—mereka ingin hidangan yang dapat memberikan sensasi unik, baik dari segi tekstur, aroma, hingga presentasi visualnya.
Beberapa restoran di dunia sudah mulai menghadirkan makanan dengan konsep sensorial dining, di mana cahaya, suara, dan bahkan temperatur ruangan ikut berperan dalam pengalaman makan. Misalnya, hidangan yang disajikan dengan efek kabut nitrogen cair atau minuman yang berubah warna saat disentuh.
2. Mengangkat Kekayaan Kuliner Lokal
Keanekaragaman makanan di dunia semakin menjadi daya tarik utama dalam industri kuliner. Saat ini, tren kuliner global lebih menyoroti keaslian dan cerita di balik hidangan. Tidak hanya bahan baku lokal yang digunakan, tetapi juga teknik memasak tradisional dan sejarah di balik makanan tersebut.
Misalnya, restoran fine dining kini lebih banyak menggunakan bahan-bahan organik hasil pertanian lokal untuk mendukung komunitas petani. Selain itu, banyak koki yang berusaha mempertahankan resep turun-temurun dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan keaslian rasa.
3. Zero Waste & Dapur Berkelanjutan
Industri makanan menghasilkan limbah dalam jumlah besar, baik dari bahan makanan yang tidak terpakai maupun sampah plastik. Untuk mengatasi masalah ini, restoran dan bisnis kuliner mulai menerapkan low waste menu atau zero waste cooking.
Konsep ini mengajarkan para juru masak untuk memanfaatkan setiap bagian dari bahan makanan, seperti menggunakan kulit sayuran untuk kaldu atau memanfaatkan sisa makanan untuk membuat saus dan bumbu tambahan. Beberapa restoran bahkan bekerja sama dengan bank makanan untuk mendistribusikan makanan yang tidak terjual kepada masyarakat yang membutuhkan.
4. Modernisasi Hidangan Tradisional
Hidangan klasik selalu memiliki tempat di hati masyarakat. Namun, ada tren baru yang berkembang, yaitu modernisasi menu rumahan dengan sentuhan inovatif tanpa kehilangan identitas aslinya.
Sebagai contoh, banyak restoran kini menawarkan menu fusion yang menggabungkan resep tradisional dengan teknik memasak modern. Seperti rendang wagyu, di mana bumbu rendang khas Indonesia dipadukan dengan daging wagyu premium, memberikan pengalaman kuliner yang autentik tetapi lebih eksklusif.
5. Makanan Berbasis Nabati yang Semakin Populer
Perubahan pola makan yang lebih sehat membuat banyak orang mulai mengurangi konsumsi daging dan beralih ke makanan berbasis nabati (plant-based). Meskipun belum sepenuhnya menjadi vegan atau vegetarian, masyarakat kini lebih sadar akan manfaat makanan nabati bagi kesehatan dan lingkungan.
Alternatif daging dari bahan nabati, seperti burger berbasis jamur atau protein kacang polong, semakin banyak digunakan di restoran. Selain itu, produk susu berbasis tumbuhan seperti susu oat, almond, dan kedelai juga semakin diminati sebagai pengganti susu sapi.
6. Makan Bersama sebagai Pengalaman Sosial
Makanan tidak hanya sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Tren communal dining atau makan bersama dalam suasana santai semakin populer, terutama di kalangan generasi muda yang mencari pengalaman unik saat makan.
Restoran dengan konsep shared table dan family-style dining menjadi daya tarik tersendiri. Orang-orang tidak hanya datang untuk menikmati makanan, tetapi juga untuk merasakan kehangatan dan kebersamaan dengan teman atau keluarga. Banyak bisnis kuliner kini mulai menyesuaikan desain restoran mereka agar lebih mendukung interaksi sosial.
7. Sayuran sebagai Bintang Utama
Jika sebelumnya sayuran hanya menjadi pelengkap dalam hidangan, kini mereka menjadi bintang utama dalam menu kuliner. Tren ini muncul seiring meningkatnya kesadaran akan manfaat makanan sehat dan gaya hidup lebih ramah lingkungan.
Restoran fine dining mulai banyak menyajikan vegetable-forward dishes, yaitu hidangan di mana sayuran menjadi elemen utama dengan penyajian yang lebih kreatif dan menggugah selera. Contohnya, steak kembang kol panggang dengan saus rempah-rempah atau tacos isi jamur shiitake yang menggantikan daging sapi.
8. Makanan yang Menyehatkan & Memperpanjang Umur
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat, tren makanan fungsional semakin berkembang. Konsumen kini mencari makanan yang tidak hanya enak, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur.
BACA JUGA:Resep Nasgor Enak Spesial Ala Kaki Lima, Catat Rahasia Bumbu Utamanya
Superfood seperti chia seeds, spirulina, dan kombucha semakin banyak digunakan dalam berbagai menu makanan dan minuman. Selain itu, restoran kini juga lebih fokus pada makanan rendah lemak jenuh, rendah gula, dan kaya akan antioksidan untuk membantu meningkatkan kesehatan tubuh.
Industri kuliner terus berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan konsumen. Dari makanan yang lebih multisensori hingga keberlanjutan dan pola makan sehat, tren kuliner global kini tidak hanya sekadar tentang mengenyangkan perut, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman makan yang lebih bermakna.
Bagi pelaku bisnis kuliner, mengikuti tren ini bisa menjadi peluang besar untuk menarik lebih banyak pelanggan dan tetap relevan di industri yang terus berubah. Dari restoran fine dining hingga warung makan sederhana, inovasi dalam dunia kuliner akan terus berlanjut, membawa perubahan positif dalam cara kita menikmati makanan.
Dengan tren-tren ini, masa depan industri makanan terlihat semakin menarik dan menjanjikan. Pertanyaannya, apakah kita siap menyambut perubahan ini?